Sabtu, 08 November 2008

Dua Kata Ambigu Oplosan

Di postingan saya yang judulnya I hate those ambiguous words, saya mengungkapkan betapa gado-gadonya perasaan ini saat baca dua kata ambigu yang bikin uring-uringan sampe pingin guling-guling. Pertanyaannya sekarang adalah … apakah dua kata ambigu itu???....yang berhasil membuat saya susah tidur di malam hari dan sedih-sedih Bombay..

Oke…untuk menghindari ketidakmengertian dengan dua kata ambigu tersebut, saya menggunakan dua kata samaran sebagai penggantinya
Kata samaran sebagai pengganti kata ambigu yang pertama adalah ‘kutu’
Sementara kata kedua akan diganti dengan kata samaran yaitu ‘kupret’
Sehingga kalo di gabung dua kata ambigu samaran tersebut akan berubah menjadi “kutu kupret” dan percayalah bahwa dua kata ambigu yang asli, lebih bagus daripada dua kata ambigu yang oplosan…

Well…knapa kata “kutu kupret” menjadi begitu signifikannya buat saya? Karena kata-kata tersebut cukup memberikan jawaban yang selama ini saya tunggu-tunggu. Setelah hampir setahun lebih runtang-runtung gak jelas..ternyata di malam itu lah saya mendapatkan jawabannya..dan jawaban itu cukup membuat saya ngerasa sia-sia dan tercampakkan..hiks…

Dengan ketidakmampuan otak saya untuk berpikir logic dengan fakta yang udah ada..dan perasaan yang udah campur baur kayak es cendol komplit, saya dengan putus asanya minta pendapat ke beberapa orang teman tentang makna kata “kutu kupret” tersebut..Jawaban yang saya terima hampir senada.
Melalui sms, saya bertanya: “jadi..apa nih maksud dari kata-kata “kutu kupret” yang dia tulis?”

Jawaban pun masuk secara bertubi-tubi. Tapi jawaban dari teman ketiga ini yang mantabbb, dia bilang kayak gini:
Analisis Wacana: “kutu kupret”. Untuk menganalisis ini, kita pake penafsiran lokal = wacana dilihat dari suasana, tempat dan waktu. Diliat dari wacananya ini secara lisan mengacu ke sapaan, tapi struktur kalimatnya justru gak cocok disebut sapaan, soalnya gak ditemukan tanda seru (!). Wacana pasti punya tujuan untuk menggambarkan sesuatu. Jadi wacana ini bisa dibilang menggambarkan keramahtamahan atau mungkin rasa sayang dari *XY ke *XX….Mungkin..

It sounds so scientific and reliable
Setelah membaca jawaban dari 3 orang teman saya itu…(thank’s for your advice, gals)..ada sedikit perasaan lega..lega karena udah bisa sharing dan lega karena tingkat ke-lebai-an perasaan merana saya berkurang…
Seperti kata teman saya, dini yang secara semena-mena dipanggil Udin dan secara kreatip inopatip di panggil Udin Samsudin, Udin Marudin, Udin Komarudin, Udin Burhanudin, Udin Tajudin, Udin Hasanudin, dan masih banyak lagi…dia bilang “We will feel relief after telling our problem to other people, although they can’t give us any solution.”

But..I agree with her, although that other people do not really feel what we feel deep down inside our heart ciahh…wesss..sewesss..
Jadi ingat novel karangan nya Mbak Ninit Yunita yang judulnya “Kok Putusin Gue”. Di novel itu dikisahkan ada sebuah statsiun radio yang namanya Merana FM, sebuah stasiun radio yang khusus di peruntukkan buat orang-orang yang lagi sedih se-Bandung raya karena patah hati atau sakit hati. Slogannya adalah “tiada tangis tanpa air mata”..dan penyiarnya konsisten banget mutarin lagu-lagu sedih buat mereka-mereka yang merana…Seandainya tuh stasiun radio emang benar-benar ada…saya mau donk jadi penyiarnya…(gak bakal ada yang denger kali ya, he...3x.)

Note: *Buat yang pernah belajar Biologi atau suka baca, pasti tau kan maksud dari XX dan XY itu apa…

6 komentar:

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

ehm, aku merasakan getaran2 name aku disentil ni di sini... weleh.

XX, eh XY, eh YX, eh, keh YY ente ni ka? gyehehe...

yeah, jikalaulah 'kutukupret' itu memang benar adanya ka, dan itu bukanlah sekedar cam ape yg aku bilank waktu kite makan siank hari itu, marilah berfikir realistis dan mengalikan orang yang berkata 'kutukupret' tersebut dengan angka 0 untuk sebuah kasus penting berjudul: ASMARA.

jadikan dia kutukupret saja ka, ndak masalah! asal jangan benar2 putus komunikasi. ndak jentel. nanti reputasi kw sebagai pengasah dan pengayun parang jadi turun dimate kamek2. semangad ka!

The Scratches mengatakan...

aku setuju din...marilah songsong hidup baru...setelah kupikir-pikir kenapa mesti feeling so blue untuk sesuatu yang menggantung...
aku kesal kesumat...eh die malah fine2 jak malah terlalu fine kondisinye...
Wow..dunia terlalu fine buat die yang udah ngegantung aku, yang sempat sedih2 bombay sampe pengen ngesot-ngesot bergembira (hah, suster kali...)

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

iyyyaaaa kauw kaaa... kena dah ko boi, cam orang keraconan kuku haha

The Scratches mengatakan...

wow..din...aku jadi sawan..nih.
kau tau kan ngape aku swan...

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

sawan ntu yang untuk minum kalo aus.

The Scratches mengatakan...

itu cawan dodol :)

zwani.com myspace graphic comments This blog is owned byKupunya blog....about complicated posting and writing of something...