Rabu, 17 Desember 2008

Untuk Kita






Kita adalah 7 unsur keserasian yang saling melengkapi
Kita adalah 7 karakteristik warna yang tersusun dengan indah
Membentuk sesuatu yang disebut pelangi
Kita adalah 7 elemen yang saling bertautan
Jika satu pudar, maka yang lain pun ikut memudar
Tapi itu hanya warna yang fana
Sapuan tangan dari Yang Kuasa kepada langit yang hanya sementara
Namun, walau telah memudar
7 unsur serasi yang saling bertautan itu akan selalu bersama
Dan pada suatu sore dengan rintik-rintik hujan,
Kita, 7 karakteristik warna yang tersusun dengan indah, akan menghias langit kembali
Dan kita akan membentuk pelangi yang lebih indah dan cerah dari sebelumnya

Untuk kita bertujuh, aku dan kalian adalah mejikuhibiniu

Kamis, 11 Desember 2008

Backpack, I’m In Love!!!

Ini bukanlah tentang kelanjutan dari Film Eiffel, I’m In Love. Tapi postingan saya kali ini lebih karena ingin mengekspresikan rasa cinta saya terhadap…..
Tas punggung!

Knapa tas punggung?? Yak karna dari sejak saya jaman es-de sampai kuliah…tas yang paling is the best ok no problem yang sering saya pakai adalah tas punggung.
Kalo udah pake tas punggung kemana-mana, rasanya lega banget dah!
Lega karna bisa bawa macam2 di dalam tas punggung itu. Saya bisa bawa sabit, piso, parank, clurit (maklum sepulang sekolah saya ngerangkap jadi preman pasar)
Hehehe.. :)

Sejak dari es-de sampai es-em-a, saya udah terbiasa bawa banyak buku sewaktu mo pergi ke sekolah…jadi kalo sekarang pergi kuliah gak bawa banyak barang, kayak berasa gak kuliah gitu..

Tas punggung pun menjadi pililhan paporit saya dan menjadi teman saya dalam menimba ilmu sejak dahulu kala…Bayangkan kawan-kawan…satu hari saya bisa membawa 20 buku tulis+ buku cetak yang saya masukin ke dalam tas ransel..bahkan jaman2 SMA, saya terkadng bawa tas plastic tambahan untuk membawa buku2 pelajaran yang bejibun. Apalagi kalo pelajarannya eksak kayak matematika atau fisika, dimana satu mata pelajaran membutuhkan 4 buku tulis (1 buku catatan, 2 buku latihan dan 1 buku PR) dan 1 buku cetak. Bahkan waktu kelas 3, pernah ada satu hari yang diisi dengan pelajaran eksak mulu. Jam pertama Fisika, Jam kedua Mtk, Jam ketiga Kimia, dan jam keempat Biologi…Yak..lengkap lah sudah penderitaanku…

Setiap mo pergi skolah, pasti emak saya bilang kayak gini,
Emak : “Kok banyak sih bawa buku, kayak mo pergi kemah! anak kuliahan perasaan gak gini2 amat!”
Saya : “ Biar ma, biar keliatan pintar dan rajin.” ( mengharap)
Emak : “Itu sampai bongkok2 jalannya.”

Iyah..saking beratnya tuh tas punggung, sampai2 saya jalan terbongkok2…Waktu itu saya berpikir, jangan2 abis lulus SMA, saya bisa terserang osteoporosis dini atau menderita kelainan tulang lordosis… Oh tidaaaak!!!

Saking seringnya tas punggung saya diisi dengan beban berat, umur tas punggung saya pun gak bertahan lama, paling lama tas punggung saya itu berumur 1 tahun. Itu pun saya yakin kalo aja tuh tas bisa ngomong, mungkin setiap hari dia bakalan berdoa sama Allah SWT, agar diberikan ketabahan dan kekuatan karena setiap hari dianaya dan dizalimi dengan beban buku yang gak ringan. Dan sebagai akibatnya, lemari di rumah saya itu telah dipenuhi beberapa fosil tas punggung dari jaman batu sampai jaman hi-tech. Dengan berbagai macam kondisi yang mengenaskan, seperti:
- Bawahnya jebol
- Resleting tasnya rusak
- Tali tas putus
- Jaitan tas nya sobek

Tapi dari beberapa kondisi diatas, keadaan tragis yang sering menimpa tas saya adalah resletingnya yang rusak. Mungkin sering saya buka tutup kali yah..
Dan sampai saat ini, sampai saya udah lumutan di kampus, tas punggung tetap menjadi pilihan utama. Klo gak pake tas punggung, biasanya saya pake tas selempang, tapi, saya gak bisa pake tas kayak mbak-mbak pada umumnya.
Ehm..tas apa ya namanya?? Itu loh tas yang sering dipake sama cewek2 kebanyakan, yang Cuma di canto-lin ke bahu sebelah kiri atau kanan…
Gak ngerti saya pake tas model kayak gitu…

Waktu itu saya pernah bilang ke teman saya, Linda, kalo nanti udah di semester atas, kita mo ganti gaya pake tas model mbak-mbak. Tapi kenyataannya sampai sekarang pun kita2 masih betah pake tas punggung. Paling banter pake tas selempang, itu pun jarang di pake


Dan dulu saya sama Linda pernah punya cita2 untuk punya sekolahan yang menghalalkan gurunya pake tas punggung dan sepatu kets. Malaskan kalo mesti pake tas model mbak-mbak dan sepatu high heel. Gak saya banget dah !!! I’m not a feminine young lady
Untuk seluruh backpack lovers, mari katakana:
Oh…. Tas punggung, kau memang okeh!!!
Back pack..I’m in love with you!

Senin, 08 Desember 2008

Sesuatu yg pasti,doa dan ikhtiar



Terimakasih telah membuatku merasa tersisihkan,
Karena itu aq mengerti dan aq paham.
Untung saja ada 2 hal yg brnama doa dan ikhtiar
Sehingga walaupun apa yg telah tertulis itu pasti,
Setidak-tidakny kita memiliki kemungkinan agar Tuhan mau berbaik hati merubahny sesuai dgn apa yg kita harapkan


by: Fika A.R

Senin, 01 Desember 2008

Kenapa Selalu Itu-itu Saja

Ass.wr.wb

Allowww semuanya….apa kabarnya?? Baik-baik kan?

Baik, sedang baiknya atau terlalu baik???

Lumayan lama juga gak posting di blog ini…
Saya sedang mengalami futur writing, sebuah penurunan semangat untuk menulis karena satu dan lain hal…

Waktu postingan ini saya tulis…di RCTI lagi mutarin sinetron yang judulnya Kawin Massal. Di bintangi sama Agnes Monica, yang menurut saya tema ceritanya klise sekali dan lagi ngetrend-ngetrend nya di usung sama dunia sinetron kita. Tema ceritanya tentang anak muda yang nikah di usia muda karena berbagai sebab. Malas banget yah nonton sinetron buatan Indonesia…sebagian besar cerita yang diusung gak bermutu, gak mendidik, gak logis, dan gak realistis. Trus juga adegan di sinetron selalu itu2 aja…Kalo gak nangis, pasti ada aja yang berantem :(

Melihat alur cerita dari suatu sinetron buat jidat saya berkerut-kerut. Berkerut-kerut karena banyak bohong dan gak masuk diakal banget!....

Teman-teman pasti sering kan melihat salah satu adegan di sinetron dimana ada pemain antagonis yang lagi jalan-jalan di mall atau pusat perbelanjaan, tiba-tiba ketemu dengan pemain protagonist atau sebaliknya. Sang pemain antagonis mulutnya langsung monyong2, mata melotot, hidung kembang kempis (buset dah!! Ini orang atau banteng yah?) Pokoknya sang pemain pasang tampang dendam yang xtra lebai begitu ngeliat sang pemain protagonist lewat di depan mata kepala dia.

Sementara itu sang pemain protagonist pasang tampang innocent, senyum merekah, bibir memerah, rambut hitam tergerai indah, tapi sayang belakangnya bolong :D (ho..3x, horornya!) berjalan dengan riang gembira tanpa menyadari kalo ada sang pemain antagonis sedang melancarkan kutukan Voodoo ke arahnya…

Melihat seringnya adegan “bertemu secara tak sengaja” antara pemain yang satu dengan pemain yang lain di sinetron, membuat saya berpikir..jangan-jangan bumi ini bentuknya petak kayak kardus indomi….kenapa sering banget yah ada adegan kayak gitu..

Sutradaranya nggak lulus SD nih jangan2. Atau mungkin waktu dia sekolah kebanyakan ulangan dengan bentuk tes Multiple Choice alias pilihan ganda. Jadi otaknya gak pernah dipakai untuk berpikir kreatif menciptakan suatu karya yang memang patut untuk ditonton.

Trus juga banyak sekali sinetron Indonesia yang temanya mengangkat tentang kehidupan remaja…

Tapi sayang yang diexpose kok malah kehidupan percintaan remaja yang masih cinta2 monyet….yang masih mengedepankan ego dan gengsi….

Knapa gak hal lain yang lebih positif yang ditonjolkan, seperti semangat belajar anak-anak remaja dan persiapan mereka saat akan menghadapi ujian…atau anak remaja yang aktif ikut organisasi atau ekskul.

Yeah ada juga sih beberapa sinetron remaja yang berusaha menyisipkan beberapa hal diatas, tapi sayangnya itu hanya sekedar tempelan…cerita utamanya, yah tetap percintaan remaja yang menurut saya terlalu over..gak sesuai dengan porsi-nya sebagai remaja.

Perasaan kenyataannya gak gitu2 amat!
Kenapa mereka begitu tega membuat suatu cerita yang tak mendidik dan tak sesuai dengan realita???

Banyak sinetron kita yang masih jual mimpi, malah mungkin mengobral mimpi….Sering sekali kita ngeliat pengusaha muda (malah lebih pantas dibilang ABG) sukses memimpin perusahaan. Lengkap dengan mobil mewah, suka mejeng dengan gaya mentereng..jreng—jreng--jreng….. Mending kalo ada adegan yang memperlihatkan gimana si pengusaha muda pontang-panting kerja, kaki dikepala, kepala dikaki, tangan dirapatkan kemudian dilipat (hah? Apakah ini atraksi kelenturan tubuh??) demi perusahannya, tapi yang di tonjolkan kok malah sibuk2 gak jelas. Sibuk ngurus pacar nya yang cantik lah, sibuk nge-gaet sekretaris nya sendiri lah, dan masih banyak lagi sibuk2 yang gak jelas yang lain

Padahal realita yang terjadi adalah:
Krisis ekonomi yang membawa dampak ke berbagai sector perekonomian Negara yang mengakibatkan banyak perusahaan tutup, pengangguran meningkat, dan harga sembako melambung tinggi (ciahhhhh…bahasanyo)

Kenyataan itu sungguh menyakitkan…….

Kebanyakan dari rumah produksi memang sih money oriented, tapi jangan sampai merusak tatanan nilai-nilai moral yang ada. Sadarilah bahwa tak semua penonton di Negara kita tercinta ini adalah penonton yang cerdas, tidak semua penonton acara sinetron adalah orang dewasa yang udah bisa ngerti mana yang baik dan yang buruk, mana kenyataan mana yang enggak..perlu diingat wahai…rumah produksi!!! Bahwa anak-anak kecil yang masih ingusan juga suka nonton sinetron!!! Dan gak semua orang tua di Negara kita ini mendampingi anaknya dengan bijak saat nonton acara sinetron

Jangan kalian rusak otak mereka!!!

Saya ngerasa miris melihat banyak anak2 kecil yang jadi korban cerita sinetron kita. Salah satunya, anak murid privat saya. Dulu saya punya beberapa murid private es-de yang salah satunya bernama Della.

Si Della adalah tipe anak es-de yang kalo disuruh belajar lebih banyak ngobrol nya ketimbang seriusnya. Dia juga tipikal anak es-de yang nonton TV dengan khusyuk. Gak heran kalo anak itu hapal dengan berbagai macam acara sinetron yang semakin hari, judul nya semakin aneh-aneh.
Suatu hari saat ulangan semester tlah tiba, saya banyak kasi soal-soal tanya-jawab IPA ke Della. Saat sampai pada soal tanya jawab tentang hewan laut, ada salah satu soal yang bunyinya kayak gini:

Saya: “Hewan laut apakah yang menghasilkan mutiara?”
Ngerasa bahwa ini adalah soal yang paling mudah banget…saya yakin klo Della bisa jawab tuh soal.
Dan ternyata emang benar dia bisa jawab
Della : “Mmmm…hewan laut ya kak?”
Saya :”Iya hewan laut yang menghasilkan mutiara.”
Della :”ooo Della tau kak!”
Saya :”Apa?”
Della :” Putri Duyung!!!”
#$@@$%%%^&&

Saya : ……GEDUBRAK!!!!!!!!!!!

Si Della ini emang bisa jawab, tapi…dijawab dengan SALAH!
Trus saya Tanya, “knapa kok jawabannya putri duyung?”
Trus si Della bilang, “Abis di sinetron kan mutiara itu keluar dari air mata Putri Duyung. Ada tuh kak sinetronnya!”

JEGERRRRR!! Rupanya dia liat dari sinetron….dan dia percaya kalo mutiara emang dihasilkan dari putri duyung yang nangis termehek-mehek.
Buset dah efek sinetron bisa meracuni pikiran anak2 ni. Ini yang bahaya!!!
Bisa-bisa nanti ada anak yang berpikir kalo emas itu adalah hasil upil-nya Beruang kutub yang sudah membeku (kalo ada sinetron yang nyeritain beruang kutub sih)

Jadi buat para teman-teman, ibu-ibu, bapak-bapak, mbak-mbak, mas-mas, oom-oom atau tante-tante yang anaknya, adek-nya, keponakannya, atau sepupunya masih kecil, mendingan jangan deh membiasakan mereka nonton TV terlalu sering, apalagi nonton sinetron…efeknya itu yang bisa membawa anak-anak tercebur ke dalam lembah kesesatan yang nyata…(tsahhhhh..)

Akhir kata, saya ingin menghimbau kepada semuanya untuk mengkampanyekan program Anti Sinetron Indonesia Yang Ceritanya Tak Bermutu dengan slogan:
Ayo Selamatkan Generasi Muda Kita!!!
Belum terlambat…….
zwani.com myspace graphic comments This blog is owned byKupunya blog....about complicated posting and writing of something...