Jumat, 04 September 2009

Cuek-Cuek Bebek

Mengutip saran dari Raditya Dika,,penulis sekaligus blogger beken Indonesia yang mengatakan bahwa tulislah sesuatu yang sedang menjadi kegelisahan kamu atau apa yang sedang kamu rasakan…

Well, a very good suggestion…
Dan mengikuti saran dari sang blogger juga..saya menulis postingan kali ini..
Okeh, kita mulai dari berita yang sempat hot-hot nya selama beberapa hari di TV, yaitu klaim Malaysia terhadap tari Pendet dari Bali yang sempat bikin Pak JeroWacik (betul nggak ya nulis namanya?maap kalo salah) mencak-mencak dan geram karena beberapa pihak-pihak tertentu di Malaysia dengan pe-de nya membuat iklan pariwisata dan menampilkan tari Pendet didalamnya..

Masalah mengenai tari Pendet ini pun melebar luas dan mengungkap bentuk-bentuk klaim serta plagiat yang telah dilakukan Negara tetangga tersebut...mulai dari klaim Pulau Jemur di dekat propinsi Riau, lagu Saykoji yang judulnya Tahukah Kau di plagiat sama rapper Malaysia..dan hanya mengubah satu kalimat aja dari keseluruhan lirik lagu tersebut..sampai plagiat lagu anak-anak Indonesia era 90-an yang berjudul Abang Tukang Bakso dan Bintang Kejora di tahun 70-an…dan masihh banyak bentuk-bentuk plagiat lainnya

Hoho…ternyata Negara Indonesia adalah Negara kreatif yang bikin iri Negara tetangga tersebut sampai-sampai mereka pada copy paste hasil karya anak bangsa Indonesia..
Kalo menurut saya pribadi nih, kejadian plagiat dan klaim yang dilakukan oleh orang-orang Malaysia dan udah terjadi berkali-kali harusnya membuat kita sadar, bahwa kita juga sebenarnya “bersalah” dalam hal ini..bersalah dalam artian kepedulian kita terhadap budaya atau hal-hal yang khas Indonesia mulai berkurang atau bahkan telah hilang..digilas olehh perkembangan jaman yang melesat cepat sehingga manusia Indonesia terlihat begitu “modern’ dan menciptakan genersi yang apatis alias cuek-cuek bebek..

Sebelum klaim Tari Pendet itu dilakukan oleh Malaysia, saya nggak tau tari Pendet itu gerakan detail nya seperti apa.yang saya tau ya Tari Pendet itu dari Bali titik!! Setelah adanya klaim tersebut, sepertinya stasiun-stasiun TV pada sibuk menyiarkan pertunjukkan Tari Pendet …Nah ini menunjukkan bahwa saya dan mungkin sebagian orang-orang Indonesia, tidak begitu peduli dengan kebudayaan kita sendiri…
No wonder lah kalo seandinya ada pihak-pihak lain yang mungkin lebih perhatian dan peduli terhadap budaya kita tersebut lalu mereka melestraikan budaya itu pada anak cucu mereka dan lama kelamaan meng-klaim bahwa itu adalah kebaudayaan mereka…Sebabnya ya itu tadi..karena kita tidak benar-benar peduli!!!

Rasa peduli itu harus kita tunjukkan dengan tindakan total, tidak hanya sekedar meyakini bahwa Tuhan tau kalau kita peduli atau meyakini bahwa orang lain tau bahwa kita peduli…Bagaimana mereka bisa tau kalo kita perhatian dan peduli terhdap sesuatu, jika kita hanya diam tanpa berbuat apa-apa??

Kepedulian yang disertai dengan tindakan akan melahirkan rasa loyal yang kuat dan kasih yang tulus. Sehingga dengan menunjukkan rasa kepedulian yang besar, seseorang yang terpuruk bisa bangkit, sebuah bangsa yang tercerai berai bisa bersatu, sebuah Negara yang terbelakang bisa melesat maju.

Sebaliknya sikap apatis itu adalah racun ..yang secara perlahan-lahan dapat merusak hubungan baik antara manusia dengan alam, manusia dengan binatang dan manusia dengan manusia yang lain…Sikap acuh tak acuh akan membuat pihak-pihak lain merasa kecewa, merasa diabaikan dan bahkan merasa tidak dihargai..dan pada akhirnya pihak-pihak yang merasa di apatis-kan akan bertindak yang sama pula…ikut-ikutan cuek bebek juga
Contoh sederhananya nih, kalo seandainya ada atasan yang nggak pedulian sama kita sebagai bawahnnya..
mo kita kerja semaksimal dan sebagus mungkin..ya dia tetep cuek-cuek bebek aja sama kita..seolah-olah kita nggak melakukan hal yang berarti untuk perusahaan dia..
Ini bisa bikin anak buah nya kecewa berat..bukannya si anak buah minta puji atasan..tapi dalam suatu perusahaan harus diterapkan prinsip reward and punishment sehingga feedback yang didapat itu balance.. .
Jadi si anak buah akan loyal dengan perusahaan, iklim kerja tercipta dengan baik dan hubungan atasan dan bawahan akan makin solid (buset saya ngomong udah kayak pakar ekonomi aja, huahaha)

Nah coba deh kita flash back sama, mengapa klaim ini itu terus terjadi?? Nggak usah cari seribu alsan rumit yang bikin kepala kita jadi puyeng, mungkin alasan mereka sangat sederhana yaitu karena kita kurang peduli!

Dan untuk menutup postingan kali ini, saya meminjam slogan untuk menangani HIV/AIDS yang saya rasa pas banget

I care, Do you?

Tidak ada komentar:

zwani.com myspace graphic comments This blog is owned byKupunya blog....about complicated posting and writing of something...