Sabtu, 31 Januari 2009

Ikhlas untuk Sebuah Penolakan Halus

Ass.wr.wb…
Allowww semuanya….
Hmmm…beberapa hari ini Kota saya tercinta yang amburadul di guyur hujan. Langit mendung hampir seharian.. menciptakan suasana melankolik di hati.. Sebenarnya bukan karena langit mendung atau hujannya..tapi karena sesuatu hal…

Sesuatu hal yang menuntut saya agar bisa…ikhlas….yang menurut saya susah sekali untuk diterapkan dalam diri saya. Pantesan Dedi Mizwar di filmya yang berjudul “Kiamat Sudah Dekat” menekankan akan arti pentingnya ikhlas.. sampai2 si Andre Taulani dalam film itu di suruh nyari apa itu ilmu ikhlas sejatinya…dan dia berhasil bukan karena dia menemukan buku atau guru yang bisa mengajarkan ilmu ikhlas, tapi dia berhasil karena dia ikhlas untuk melepaskan apa yang ingin dimiliknya…dia berhasil meraih makna ikhlas sesungguhnya.

Dan ternyata memang susah untuk bisa mengikhlaskan…
Arghhhh… sebenarnya saya gak begitu suka dengan keadaan yang terlalu melankolis..mendengarkan lagu yang bikin hati gerimis berkali-kali kayak lagunya Dewiq, yang judulnya “Katakan yang sebenarnya”. Tapi, saya gak bisa membohongi perasan saya sendiri..Saya sedih dan kecewa….Sebenarnya kesedihan dan kekecewaan ini udah berlangsung sangat lama,,,tapi saya nya yang selalu bersikap reaktif, selalu menulis kalimat yang tendensius, bersikap spekulatif dan penuh harap.

Charlie Brown pernah berkata, “tak ada yang lebih merusak rasa selai kacang selain cinta yang tak terbalas”. And that’s true…Unrequited love is so painful!!
Unfortunately, saya mengalamainya.Yeah… I know that I have been indirectly and politely rejected by ‘im secara tertulis melalui sebaris kalimatnya di salah satu jejaring pertemanan social yang tertulis dengan indahnya di box comment saya. Dan setelah saya sadari berhari-hari bahwa itu adalah suatu bentuk penolakan secara tidak langsung dan halus …sediiiiiiiih amat sedihhhhhh

Kalo seandainya saya tidak mendapatkan feedback dari orang itu, yah mungkin ceritanya akan lebih mudah untuk bisa ikhlas dan rela dengan kenyataan yang ada…tapi justru karena saya mendapatkan feedback yang sepertinya positif, maka keadaan menjadi lebih susah bagi saya untuk bisa ikhlas


I feel that I expect something beyond my capability to make it come true and it’s totally wrong!!! And I realize that I’M NOT OKAY COZ OF IT!!
Tapi saya juga gak bisa maksa orang untuk merasakan perasaan yang sama seperti apa yang saya rasa. Saya harus bisa ikhlas nerima kenyataan yang ada. And probably I will be directly and roughly rejected by ‘im klo saya tetap maksa dia to have the same feeling like me….

Yah..mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa saya mendramatisir keadaan…dan saya sadar itu..Jika masalah saya ini dibandingkan dengan masalah-masalah orang lain yang mungkin lebih besar seperti masalah kekurangan, kecacatan, penyakit mematikan atau masalah yang dihadapi remaja-remaja di Palestina yang seumuran dengan saya, Maka masalah saya mengenai penolakan halus ini tidak ada apa-apanya….

Satu hal yang saya ingat dari Senior saya. Dia bilang kayak gini: Ketika kita melihat kembali seluruh perjalanan hidup dari perspektif masa kini, maka kita akan menyadari bahwa tiap aspek itu penting dan sempurna walau kadang menyakitkan…

Trus sepupu saya juga sempat nulis kayak gini: Tidak ada sesuatu yang terjadi secara sia-sia. Semuanya pasti dapat diambil sebuah pelajaran berharga. Sesuatu yang menurut kita baik…belum tentu itu di ridhai Allah, dan sesuatu yang menurut kita itu tidak baik siapa tau itu lah yang diridhai oleh Allah

Dan teman seperjuangan saya juga nulis kayak gini: “Suatu hari nanti kita bakal menertawakan tingkah kita yang sedih gara-gara hal ini, hehe…!”

Dan benar apa kata kalian,wahai saudara-saudara ku..Banyak hal yang bisa saya ambil dari sedihnya saya atas penolakan halus ini.. Satu kenyataan yang saya dapatkan adalah betapa penolakan halus itu membuat saya belajar untuk menjadi pribadi yang tidak egois dan belajar agar bisa menjadi orang yang ikhlas merelakan

Dan hikmahnya adalah I shouldn’t have to feel fear of losing him coz I can’t lose what I have never had,can I?

Tidak ada komentar:

zwani.com myspace graphic comments This blog is owned byKupunya blog....about complicated posting and writing of something...